A. Pengenalan Codevision AVR.
CodeVision AVR Penggunaan
mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol
sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi
jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan
menggunakan compiler yang selanjutnya didownload ke dalam mikrokontroler menggunakan
downloader. Salah satu
compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang
menggunakan bahasa pemrograman C.
CodeVision AVR mempunyai suatu
keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini
memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan,
codevision telah menyediakan konfigurasi yang bisa diatur pada masing-masing
chip mikrokontroler yang akan kita gunakan, sehingga kita tidak perlu melihat datasheet untuk sekedar mengonfigurasi
mikrokontroler. Berikut ini langkah-langkah menggunakan codevision.
B. Membuat Project dengan CodeVisionAVR.
Jalankan aplikasi CodeVisionAVR
dengan cara melakukan klik ganda pada shortcut
ikon CodeVisionAVR yang ada pada Desktop atau klik START MENU cari file
exe CodeVisionAVR.
Gambar 1 Ikon
CodeVisionAVR pada Desktop
Sebuah
Splash Screen akan muncul seperti ditunjukkan oleh Gambar 2. Informasi tentang
versi yang dipakai dan keterangan evaluation akan terlihat.
Gambar 2. Tampilan Splash Screen
Beberapa
detik kemudian aplikasi CodeVisionAVR akan muncul seperti yang ditunjukkan oleh
Gambar 3.
Untuk
memulai membuat project baru, pada menubar, pilih File → New, seperti
yang ditunjukkan oleh Gambar 4a selain itu kita juga dapat membuka dengan cara
klik icon seperti ditunjukkan pada gambar 4b yang berada pada Toolbar.
Gambar 4a. Membuat
file baru
Anda
harus membuat sebuah project sebagai induk desain dengan memilih Project, lalu
klik tombol OK seperti pada Gambar 5.
Berikutnya
Anda akan ditanya apakah akan menggunakan CodeWizardAVR. Tentu saja lebih
menyenangkan bila Anda memilih jawaban “ya” dengan cara menekan tombol Yes
seperti pada Gambar 6.
Tampilan
CodeWizardAVR yang sederhana namun lengkap ditunjukkan oleh Gambar 7. Pilih
Chip dengan IC yang Anda gunakan. Sebagai contoh Anda memilih Chip ATmega8535.
Tab-tab pada CodeWizardAVR menunjukkan fasilitas yang dimiliki oleh chip yang
Anda pilih. Cocokkan pula frekuensi kristal yang Anda gunakan pada bagian
Clock. Pengisian frekuensi clock digunakan
oleh software untuk menghitung rutin-rutin seperti delay agar diperoleh
perhitungan yang cukup akurat.
Selanjutnya
merupakan inisialisasi dari PORT YANG DITUNJUKKAN OLEH Gambar 8. Terdapat 4
PORT, yaitu PORT A, PORT B, PORT C, dan PORT D. kita bisa menginisialisasi
port-port ini sebagai INPUT ataupun sebagai OUTPUT. Selain itu kita dapat
memilih aktif HIGH (1) atau aktif LOW (0) untuk OUTPUT ataupun INPUT.
Untuk
selanjutnya yaitu merupakan inisialisasi LCD (Liquid Crystal Display). LCD
alphanumeric yang dihubungkan dengan Port C haruslah mempunyai pengkawatan
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 9. Pada tab LCD, pilihlah Port C.
Selanjutnya
yaitu inisialisasi pada USART (Komunikasi Serial). Pertama pilih/centang pada
bagian “Receiver “ dan ” Transmiter”, apabila menginginkan interupsi pada USART
maka beri centang pula pada “Rx_Interrupt” dan “Tx_Interrupt”. Untuk Baud Rate
pilih “9600”. Dan untuk Communication Parameters pilih “8 Data, 1 Stop, No
Pariti. Ini merupakan seting sederhana dari USART. Seperti tampak pada gambar
10.
Selanjutnya
yaitu seting ADC (Analog to Digital Converter). Pertama centang pada bagian
“ADC Enabled" dan untuk "Use 8 bits” apa bila kita centang berarti kita menggunakan ADC 8 bit, apabila tidak kita centang maka kita menggunakan 10 bit. Kemudian kita pilih Volt Ref, yaitu tegangan
referensi dari ADC kita. Disini terdapat 3 pilihan yaitu dari PIN AREF, PIN
AVCC, dan Int., Cap. On AREF. Untuk clock pilih 86.400 KHz.
Setelah
setting yang kita inginkan dari mikrokontroler selesai, maka seting
CodeWizardAVR siap disimpan dalam file. Pada menu CodeWizardAVR, pilih File →
Generate, Save and Exit, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 12.
Agar file
yang dihasilkan tidak berantakan, buatlah sebuah folder baru, untuk nama
terserah dari anda.
Kemudian
masuk kedalam folder tersebut untuk menyimpan file-file yang dihasilkan oleh
CodeWizardAVR. Yang pertama Anda diminta untuk memberikan nama file C yang
dihasilkan. Misalnya beri nama “coba2”, lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada
Gambar 14. File tersebut nantinya akan mempunyai akhiran .C.
Yang
kedua Anda diminta untuk memberikan nama file project yang dihasilkan. Misalnya
beri nama “coba2”, lalu klik tombol Save.
Lebih jelas pada Gambar 15. File tersebut nantinya akan mempunyai
akhiran .prj.
Gambar 15. Menyimpan
file kedua
Yang
terakhir Anda diminta untuk memberikan nama file project CodeWizard yang dihasilkan.
Misalnya beri nama “coba”, lalu klik tombol Save. Lebih jelas pada Gambar 16.
File tersebut nantinya akan mempunyai akhiran .cwp.
Setelah
ketiga file disimpan maka akan muncul lembar kerja kita. Pada bagian atas
merupakan nama dari projek kita. Selanjut pada bagian bawah dari nama projek
yaitu merupakan program bahasa C yang merupakan program yang telah kita setting
pada langkah awal (pada form inisialisasi). Jadi dari program “#include
<mega8535.h> sampai // LCD module initialization lcd_init(16);” merupakan
program yang telah kita setting pada langkah awal (pada form inisialisasi) yang
ditunjukkan oleh Gambar 17-18.
Sekarang
Anda coba untuk menyisipkan instruksi utama. Instruksi ini ditambahkan pada
badan program file coba.c, dibawah instruksi “while” seperti yang ditunjukkan
oleh Gambar 18.
Setelah
program utama telah ditambahkan, kemudian pilih menu Project → Compile untuk
melakukan kompilasi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 19a, atau dengan klik
icon seperti pada Gambar 19b pada menu Toolbar. Lalu kotak dialog seperti
ditunjukkan Gambar 20 akan muncul. Klik tombol OK.
Setelah
kita kompail dan tidak ada informasi error (apabila terdapat informasi warning
program kita masih dapat dijalankan/tidak apa-apa) pada program kita,
selanjutnya klik tombol OK yang berada pada kanan bawah.
Setelah
itu kita buka file tempat dimana kita menyimpan projek kita tadi. Kemudian buka
file folder bernama ‘Exe’ seperti ditunjukkan pada Gambar 21.
Setelah
itu akan muncul file ber-extensi ‘hex’. File inilah yang nantinya akan kita
downloadkan ke dalam mikrokontroler kita.
SELAMAT MENCOBA!!!!!!