A. Pengertian
Berenang adalah
salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang juga
merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik, karena saat
berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang
atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan
apabila kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain
:
1. Membentuk otot
Saat berenang,
kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala,
leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak
bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi
lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan
dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan
paru-paru
Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah
ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan
sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Menurut kepercayaan dari masyarakat bahwa
olahraga berenang dapat menambah tinggi badan. Kepercayaan tersebut tidak
sepenuhnya benar, yang mempengaruhi tinggi badan tersebut yaitu dapat
juga pembawaan dari lahir dan juga konsumsi makanan (gizi).
4. Melatih pernafasan
Inti
dari olahraga berenang yaitu bagaimana kita dapat mengatur pernafasan. Saat
kapan kita harus menghirup dan mengeluarkan udara serta bagaimana teknik
mengeluarkan udara (dari hidung atau mulut). Oleh sebab itu olahraga ini dianjurkan
bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem erdiovaskular
dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat
berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi
yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehinggadapat secara efektif
membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir
apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang
berhubungan dengan air, ataupun dapat menolong seorang cwe yang sedang
tenggelam dan tak bisa berenang,hehehehehehe........... (jatuh ke laut,
dll).
7. Menghilangkan stres
Secara psikologis,
berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks.
Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan
hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badan pun bebas gerah.
Sebelum berenang,
agar tubuh tidak ‘kaget’ atau terjadi “kram” (kejang otot), dianjurkan
melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi
untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga
lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung
tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5
menit.
Untuk pemanasan dapat dimulai
dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki
atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara
bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah
selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa
henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya,
berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.
B.
Terdapat 4 gaya dalam berenang yang biasa
dilakukan dan diperlombakan, yaitu:
1.
Gaya bebas.
Gaya bebas adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik
turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan
saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan atau juga dapat menggunakan kombinasinya. Dibandingkan gaya berenang lainnya,
gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat
di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak
terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka
ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam
air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa
di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Berikut contoh gerakan gaya bebas,
2.
Gaya dada.
Gaya dada merupakan gaya berenang
paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat
berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah
luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya
katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut
berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali
gerakan tangan-kaki..
Dalam pelajaran berenang, perenang
pemula belajar gaya dada atau gaya bebas.
Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional,
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat. Berikut contoh gerakan
gaya dada,
3.
Gaya punggung.
Sewaktu berenang gaya punggung,
orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas
air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat
atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan
posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah
mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari
dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi
pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua
belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang
yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan
gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas. Berikut contoh
gerakan gaya punggung,
4.
Gaya kupu-kupu.
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba
adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki
secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan
udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan
gaya berenang paling baru. Berbeda dari
renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu
lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga
menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu
didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Selain membutuhkan kekuatan, gaya berenang ini juga membutuhkan kelenturan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu
dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang
lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk
dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar. Berikut contoh gerakan gaya
kupu-kupu,
Satu-satunya ‘kekurangan’ dari
jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang.
Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada massa
tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan olahraga
lain, seperti joging, berjalan kaki, atau bersepeda.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar